Laporan : Nurhidayat Sukardin – Kasie Kesiapsiagaan BPBD
MAKASSAR, LINKSULSEL.COM –
Sebanyak 34 orang mahasiswa dari Program Studi Sarjana Keperawatan Angkatan 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gema Insan Akademik (STIK GIA) Makassar dilepas oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Taufiek Rachman, di halaman kantor BPBD Makassar, Jumat (15/2).
Para mahasiswa telah melaksanakan Praktek Belajar Lapangan atau Nursing Disaster selama lima hari, sejak Senin sampai Jumat (11-15 Februari) di kantor BPBD Kota Makassar.
Kepala Pelaksana BPBD, Taufiek Rachman mengungkapkan, salah satu penyebab masih tingginya kerentanan dan rendahnya kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana adalah kurangnya pengetahuan tentang kebencanaan.
“Edukasi bencana penting bagi masyarakat khususnya bagi mahasiswa. Banyak aspek yang penting seputar kebencanaan. Misalnya saja pengenalan tentang potensi bencana yang ada di sekitar kalian,” ungkapnya.
Selain itu, belajar bencana menurut dia, bukan hanya pengetahuan bagaimana bentuk antisipasi yang dilakukan, tapi bagaimana dampak bencana bagi masyarakat, cara penanganan dalam kondisi bencana serta bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana.
“Selama lima hari di BPBD mungkin terlalu singkat belajar tentang bencana. Pengetahuan dasar bencana melalui teori tentunya kurang sempurna tanpa ada praktek langsung di lapangan,” katanya dihadapan mahasiswa.
Lanjut dia, pengetahuan bencana yang diperoleh selama praktek mungkin hanya sekedar belajar bagaimana model kesiapsiagaan dan antisipasi bencana yang dilakukan, serta fungsi dan tugas BPBD Kota Makassar.
“Kalau mau mengenal lebih lanjut mengenai bencana, nanti bisa berkunjung ke Care and Emergency Centre (Carester) yang ada di Ujung Tanah, Manggala dan Biringkanaya. Disana nanti bisa melihat model kesiapsiagaan dan layanan kedaruratan bencana,” kata Taufiek.
Taufiek berharap, melalui praktek belajar ini, pengetahuan dasar bencana yang didapatkan bisa meminimalkan risiko dampak bencana.
“Bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya. Pengetahuan bencana yang didapatkan tidak berarti risiko dampak bencana dapat ditekan sehingga sama sekali tidak menimbulkan dampak, tetapi pengetahuan yang didapatkan adalah meminimalisir risiko dampak bencana,” katanya.
Turut mendampingi Taufiek dalam acara pelepasan, Sekretaris BPBD Khaeruddin H, Kasubag Umum dan Kepegawaian Ashari Parawansa, Kasie Pencegahan Hamsin Tasa, Kasie Kesiapsiagaan Nurhidayat Sukardin dan Kasie Logistik Medy Yanto.
Editor : Heny