• BPBD Makassar Pantau 47 Titik Rawan Banjir
    Oleh | Selasa, 10 Desember 2024 | 07:12 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mengeluarkan hasil pemantauan terkait situasi siaga bencana di Kota Makassar.

    Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh tim kaji cepat BPBD pada Sabtu kemarin, teridentifikasi sebanyak 47 titik rawan banjir.

    Ini tersebar di 40 kelurahan dari empat kecamatan di Kota Makassar.

    Kecamatan-kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang.

    Di Kecamatan Biringkanaya, terdapat enam kelurahan rawan banjir, yakni Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, dan Pai.

    Di Kecamatan Tamalanrea, terdapat empat kelurahan rawan banjir, yaitu Kelurahan Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, dan Kapasa.

    Di Kecamatan Manggala, ada enam kelurahan rawan banjir, meliputi Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, dan Borong.

    Sementara di Kecamatan Panakkukang, titik rawan banjir terdapat di Kelurahan Panaikang, Tello, dan Pandang.

    Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin, total wilayah yang dipantau mencakup empat kecamatan dan 20 kelurahan, dengan jumlah titik rawan banjir mencapai 47 titik.

    Meskipun kondisi lalu lintas di wilayah tersebut masih dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, dia tetap mengingatkan warga untuk tetap waspada.

    “Total wilayah yang dilakukan pemantauan sebanyak empat kecamatan, 20 kelurahan,” ujar Hendra melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Desember 2024.

    “Total 47 titik. Semua wilayah masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” lanjutnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Makassar telah menurunkan 41 personel untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan banjir tersebut.

    Meskipun cuaca pada pagi hingga siang hari terpantau cerah, Hendra mengingatkan masyarakat bahwa Kota Makassar telah memasuki musim penghujan, yang berpotensi menyebabkan peningkatan risiko banjir.

    Selain itu, Hendra juga mengimbau warga untuk tidak mempercayai berita hoaks terkait bencana alam.

    Informasi yang dapat dipercaya hanya berasal dari sumber resmi, seperti laman BPBD dan BMKG.

    “Kita meminta masyarakat jangan percaya berita hoaks. Informasi cuaca yang resmi hanya di BPBD dan BMKG,” tegas Hendra.

    Pemantauan akan terus dilakukan melalui war room di posko penanganan darurat bencana Kota Makassar, yang terletak di Jalan RA Kartini, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.

     

    Editor: Arus Ahmad