
MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Sehubungan dengan bencana gempa yang melanda Palu, Jumat (28/9) lalu, Unhas menjadi salah satu kampus yang akan menampung mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) asal Palu untuk melanjutkan aktivitas akademik mereka. Hal itu merupakan keputusan bersama yang diambil oleh beberapa pimpinan perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI).
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah, menjelaskan bahwa informasi yang beredar di masyarakat tersebut benar sebagian. “Ada kesalahpahaman di masyarakat, akibat informasi yang tidak utuh,”tulis Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman mengutip perkataan Suharman, Kamis 4 Oktober 2018.
Mahasiswa asal Palu, khususnya Untad, dapat kuliah sementara di Unhas, atau menjalani proses akademik yang disebut “sit in”. Hal ini berarti, mahasiswa tersebut tetap berstatus sebagai mahasiswa Untad, namun akan menjalani proses belajar mengajar di Unhas.
“Kita mengalokasikan waktu selama maksimal dua semester, dengan asumsi pada masa itu proses pemulihan situasi di kampus asalnya sudah rampung dan mereka dapat kembali kuliah ke kampus asalnya,”kata Suharman.
Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Ir Muhammad Restu, MP menjelaskan bahwa dalam sistem “sit in”, kewenangan memberikan nilai tetap berada pada universitas asal.
“Jadi, setelah menjalani perkuliahan di Unhas, nilai mahasiwa untuk mata kuliah yang dia ikuti di Unhas akan diberikan oleh kampus asalnya,” ucapnya.
Selain faktor nilai, Unhas juga perlu melakukan persiapan dengan fakultas dan prodi mengenai kesiapan kelas dan kemampuan daya tampung.
“Saya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan fakultas untuk membahas hal ini. Kita perkirakan ada banyak mahasiswa asal Palu yang sekarang berada di Makassar. Kita perlu mengetahui berapa besar daya tampung tambahan untuk sit in di setiap prodi,” jelas Prof Restu. (Identitas Unhas)
Editor: Ahmad