Nama Puan dan empat wakil ketua DPR lain disahkan dalam paripurna, Selasa (1/10) malam.
Paripurna DPR ke-2 tahun sidang 2019-2020 yang digelar di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, berjalan lancar .
Tak ada hujan interupsi ataupun sanggahan dari sekitar 280-an anggota DPR yang hadir dalam rapat paripurna itu.
“Apakah lima pimpinan DPR periode 2019-2024 ini dapat disetujui?” Tanya Abdul.
“Setujuuuuuu,” ujar anggota Dewan yang hadir.
“Tok” bunyi ketuk palu diketuk Abdul sebagai tanda disahkan.
Tepuk tangan riuh pun tampak bergemuruh saat kelima pimpinan DPR itu dipanggil menuju podium dilantik. Bahkan terlihat para anggota DPR ada yang melakukan salawatan saat kelima anggota itu maju ke podium.
Setelah itu, prosesi pelantikan kelima pimpinan DPR itu pun dimulai. Sebelum memangku jabatannya, kelima pimpinan DPR itu diwajibkan mengucapkan sumpah janji. pengucapan sumpah itu dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung RI Hatta Ali.
Kelima pimpinan DPR yang baru itu lantas menuju podium untuk diambil sumpahnya berdasarkan agama Islam. Masing-masing tokoh agama lantas mengambil tempat berdiri di samping para pimpinan DPR terpilih itu dengan membawa kitab suci.
Sumpah dimaksudkan mengandung tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Sebelum memangku jabatan sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPR, saudara-saudara wajib bersumpah menurut agama Islam.. Apakah saudara-saudara bersedia disumpah atau dijanji menurut agama saudara?” ujar Hatta kepada kelima pimpinan DPR.
Mendengar pertanyaan itu, kelima pimpinan DPR itu menyatakan kesediannya.
“Bersedia,” kompak mereka berlima.