LINKSULSEL.COM- Dennis Coates, wanita yang mengubah jaringan rumah judi turun temurun dari ayahnya menjadi raksasa judi online.
Coates telah menghasilkan £ 482 juta atau sekitar Rp 9 triliun (kurs Rp 18.700/poundsterling) dalam dua tahun terakhir.
Gaji tahunan Denise Coates sebagai co-chief executive dari Bet365, naik menjadi £ 265 juta, menurut laporan keuangan terbaru perusahaan. Jumlahnya lebih tinggi £ 48 juta dari gaji yang diterimanya tahun lalu sebesar £ 217 juta.
Coates menjadi direktur dengan gaji paling tinggi di London. Penghasilannya 1.700 kali lipat gaji tahunan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Forbes memperkirakan total kekayaan Coates menyentuh angka £ 4 miliar tahun ini.
Awalnya, Coates bekerja di toko judi milik ayahnya, lalu dia mengambil pelatihan sebagai akuntan dan berhasil mengambil alih jaringan toko kecil tersebut. Setelah berhasil meningkatkan kekayaan perusahaannya, dia membujuk keluarganya untuk meminjam £ 15 juta dan mendirikan perusahaan judi online.
“Kami menjaminkan toko-toko judi yang ada untuk meminjam uang, dan memasukkan uang pinjaman itu untuk masuk ke judi online. Kami tahu industri ini membutuhkan modal awal yang besar, dan kami mempertaruhkan semuanya. Bisa dibilang kami ini penjudi skala besar,” katanya kepada The Guardian pada 2012 seperti dikutip dari CNBC, Senin (26/11/2018).
Coates membangun bisnis onlinenya dari bangunan sementara yang berlokasi di tempat parkir. Bangunan semi permanen ini dia sulap menjadi rumah judi.
Jaringan rumah judi yang dibangun ayahnya akhirnya dijual pada 2005. Hasil penjualannya dimasukkan seluruhnya ke Bet365. Dua belas tahun kemudian perusahaannya mencatat omzet £ 647 juta.
Coates hingga kini memiliki 50,01% kepemilikan saham di Bet365 dan menjalankan operasional perusahaan bersama saudaranya, John Coates.
Tahun 2015, Bet365 pindah kantor ke Gibraltar, wilayah di sekitar pantai selatan Spanyol. Wilayah ini memberikan aturan yang menguntungkan untuk industri judi.
Industri judi Inggris sedang menghadapi pengawasan ketat, dan banyak yang mengharapkan pemerintah untuk memberikan kelonggaran atas aturan ini selama bertahun-tahun tapi belum berhasil.(dt)
Editor :Heny
