MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Rata-rata masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kendaraan pribadi
menghabiskan waktu hingga 4 jam perhari di jalan akibat kemacetan.
Ini hasil survei internal yang dilakukan
GO-JEK kepada lebih dari 1000 responden di 8 kota besar di Indonesia, termasuk Makassar. Waktu
tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang lebih produktif.
Fakta tersebut yang mendasari
GO-JEK sebagai pelopor penyedia layanan ride-hailing di Indonesia luncurkan kampanye
#UdahWaktunya.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, Selasa 4 Desember 2018, VP GO-JEK Regional Indonesia Bagian Timur Anandita
Danaatmadja mengungkapkan, “Lamanya waktu yang dihabiskan di jalan akibat nyetir dan menggunakan kendaraan
pribadi bisa menyebabkan masyarakat tidak produktif,” ujarnya.
Waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan
untuk bersama keluarga, teman, beristirahat atau melakukan hobi.
Data kami menunjukkan, bila
masyarakat menggunakan layanan ride-hailing mereka bisa hemat waktu. Contohnya, masyarakat
Makassar bisa hemat hingga 22% waktu perjalanan dengan memanfaatkan GO-RIDE. Sedangkan, yang memanfaatkan layanan roda empat bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu macet.
Menurut pria yang dipanggil Nanda ini, banyak konsumen atau pengguna kendaraan pribadi tidak
memperhitungkan waktu macet dan cari parkir dalam rencana perjalanan mereka. “Dari hasil survei
kami, kedua aktivitas ini lumayan menghabiskan waktu perjalanan. Apalagi, bila konsumen membawa
kendaraan pribadi. Dengan kampanye #UdahWaktunya, kami mengajak masyarakat untuk berpindah
dari kendaraan pribadi ke layanan ride-hailing dari GO-JEK, karena ini udah waktunya masyarakat tidak
terhambat oleh macet.”
Menurut pendapat Ahli Psikologi Klinis dari Universitas Indonesia Dessy Ilsanty, M. Psi, kemacetan dapat
dikatakan sebagai pemicu stress. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang terkena macet,
sedangkan ia memiliki tuntutan dari lingkungan untuk dapat tiba di suatu tempat pada waktu yang
ditentukan. Apabila ia tidak dapat tiba di waktu yang diharapkan, akan muncul persepsi bahwa dirinya
tidak dapat memenuhi tuntutan yang ada. Hal inilah yang akan menimbulkan stress. Bila hal ini terjadi
pada pekerja kantoran, stress dapat berpengaruh pada kinerjanya dalam menjalankan pekerjaan.
Bahkan, pada level tertentu, stress yang diakibatkan oleh terlalu lama menyetir dalam kemacetan ini
dapat membuat seseorang mengalami gejala psikis negatif seperti mudah lupa, sulit berkonsentrasi,
serta mudah terdistraksi. Stress juga dapat membuat seseorang menjadi semakin mudah tersinggung
dan mudah marah.
Nanda juga mengatakan, layanan ride-hailing dari GO-JEK memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih
fleksibel, terjangkau, dan dapat diandalkan. “Dalam kampanye ini kami juga meluncurkan fitur inovatif
edit destination, di mana pelanggan bisa dengan mudah mengganti tujuan mereka lewat aplikasi ketika
berkendara dengan GO-CAR tanpa perlu membatalkan orderan. Misalnya, saat konsumen di tengah
perjalanan tiba-tiba perlu menuju ke arah yang berbeda dari tujuan yang telah diinput, konsumen
tinggal menekan tombol edit destination dan langsung mengubah tempat akhir dari perjalanan.”
Kini di Makassar, para pengguna GO-CAR bisa menikmati kenyamanan berkendara yang lebih luas dan
lega dengan keluarga dan kerabatnya lewat fitur GO-CAR L. “Para pengguna di Makassar tidak perlu
khawatir kalau ingin bepergian dengan jumlah orang yang banyak karena kami menyediakan fitur
GO-CAR L di mana mobil yang disediakan lebih besar dan mampu memuat hingga 6 orang,” katanya.
Di sisi lain, supaya lebih ramah di kantong, GO-JEK juga menawarkan SOLUSI AMPUH berupa promo
khusus lewat voucher baik untuk kode promo dan kartu diskon hingga 50%, untuk pengguna GO-RIDE
dan GO-CAR. SOLUSI AMPUH ini bisa dibeli di beberapa lokasi yaitu di Mall Panakkukang, Graha Pena,
Pasar Segar, Pasar Maricaya, Pasar Pabaeng-baeng, dan Pasar Terong. Dengan masa penjualan hingga
tanggal 21 Desember 2018.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Affairs GO-JEK Alvita Chen mengatakan GO-JEK dalam setiap
pengembangan produk dan layanan selalu berusaha memecahkan tantangan yang dihadapi oleh
masyarakat, termasuk tantangan terkait produktivitas. “Semua layanan GO-JEK bertujuan supaya hidup
konsumen kami semakin mudah. Mau bepergian tinggal pilih tanpa repot GO-RIDE atau GO-CAR, ingin
pesan makan ada GO-FOOD, mau pijat ada GO-MASSAGE,” ujar Vita.
Dia menambahkan, “Udah waktunya juga konsumen lebih produktif dan bebas stress. Tidak perlu takut
pesan layanan-layanan GO-JEK karena kami memberikan pelatihan safety driving untuk para mitra.
Sehingga mereka mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen saat sedang
berkendara di jalan,” tutup Vita.
Ahmad Rusli