• Gojek Tawarkan Solusi Atasi Macet
    Oleh | Selasa, 4 Desember 2018 | 20:15 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Rata-rata masyarakat Indonesia yang memanfaatkan kendaraan pribadi
    menghabiskan waktu hingga 4 jam perhari di jalan akibat kemacetan.

    Ini hasil survei internal yang dilakukan
    GO-JEK kepada lebih dari 1000 responden di 8 kota besar di Indonesia, termasuk Makassar. Waktu
    tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang lebih produktif.

    Fakta tersebut yang mendasari
    GO-JEK sebagai pelopor penyedia layanan ride-hailing di Indonesia luncurkan kampanye
    #UdahWaktunya.

    Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, Selasa 4 Desember 2018, VP GO-JEK Regional Indonesia Bagian Timur Anandita
    Danaatmadja mengungkapkan, “Lamanya waktu yang dihabiskan di jalan akibat nyetir dan menggunakan kendaraan
    pribadi bisa menyebabkan masyarakat tidak produktif,” ujarnya.

    Waktu tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan
    untuk bersama keluarga, teman, beristirahat atau melakukan hobi.

    Data kami menunjukkan, bila
    masyarakat menggunakan layanan ride-hailing mereka bisa hemat waktu. Contohnya, masyarakat
    Makassar bisa hemat hingga 22% waktu perjalanan dengan memanfaatkan GO-RIDE. Sedangkan, yang memanfaatkan layanan roda empat bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu macet.

    Menurut pria yang dipanggil Nanda ini, banyak konsumen atau pengguna kendaraan pribadi tidak
    memperhitungkan waktu macet dan cari parkir dalam rencana perjalanan mereka. “Dari hasil survei
    kami, kedua aktivitas ini lumayan menghabiskan waktu perjalanan. Apalagi, bila konsumen membawa
    kendaraan pribadi. Dengan kampanye #UdahWaktunya, kami mengajak masyarakat untuk berpindah
    dari kendaraan pribadi ke layanan ride-hailing dari GO-JEK, karena ini udah waktunya masyarakat tidak
    terhambat oleh macet.”
    Menurut pendapat Ahli Psikologi Klinis dari Universitas Indonesia Dessy Ilsanty, M. Psi, kemacetan dapat
    dikatakan sebagai pemicu stress. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang terkena macet,
    sedangkan ia memiliki tuntutan dari lingkungan untuk dapat tiba di suatu tempat pada waktu yang
    ditentukan. Apabila ia tidak dapat tiba di waktu yang diharapkan, akan muncul persepsi bahwa dirinya
    tidak dapat memenuhi tuntutan yang ada. Hal inilah yang akan menimbulkan stress. Bila hal ini terjadi
    pada pekerja kantoran, stress dapat berpengaruh pada kinerjanya dalam menjalankan pekerjaan.
    Bahkan, pada level tertentu, stress yang diakibatkan oleh terlalu lama menyetir dalam kemacetan ini
    dapat membuat seseorang mengalami gejala psikis negatif seperti mudah lupa, sulit berkonsentrasi,
    serta mudah terdistraksi. Stress juga dapat membuat seseorang menjadi semakin mudah tersinggung
    dan mudah marah.
    Nanda juga mengatakan, layanan ride-hailing dari GO-JEK memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih
    fleksibel, terjangkau, dan dapat diandalkan. “Dalam kampanye ini kami juga meluncurkan fitur inovatif
    edit destination, di mana pelanggan bisa dengan mudah mengganti tujuan mereka lewat aplikasi ketika
    berkendara dengan GO-CAR tanpa perlu membatalkan orderan. Misalnya, saat konsumen di tengah
    perjalanan tiba-tiba perlu menuju ke arah yang berbeda dari tujuan yang telah diinput, konsumen
    tinggal menekan tombol edit destination dan langsung mengubah tempat akhir dari perjalanan.”
    Kini di Makassar, para pengguna GO-CAR bisa menikmati kenyamanan berkendara yang lebih luas dan
    lega dengan keluarga dan kerabatnya lewat fitur GO-CAR L. “Para pengguna di Makassar tidak perlu
    khawatir kalau ingin bepergian dengan jumlah orang yang banyak karena kami menyediakan fitur
    GO-CAR L di mana mobil yang disediakan lebih besar dan mampu memuat hingga 6 orang,” katanya.
    Di sisi lain, supaya lebih ramah di kantong, GO-JEK juga menawarkan SOLUSI AMPUH berupa promo
    khusus lewat voucher baik untuk kode promo dan kartu diskon hingga 50%, untuk pengguna GO-RIDE
    dan GO-CAR. SOLUSI AMPUH ini bisa dibeli di beberapa lokasi yaitu di Mall Panakkukang, Graha Pena,
    Pasar Segar, Pasar Maricaya, Pasar Pabaeng-baeng, dan Pasar Terong. Dengan masa penjualan hingga
    tanggal 21 Desember 2018.
    Sementara itu, Senior Manager Corporate Affairs GO-JEK Alvita Chen mengatakan GO-JEK dalam setiap
    pengembangan produk dan layanan selalu berusaha memecahkan tantangan yang dihadapi oleh
    masyarakat, termasuk tantangan terkait produktivitas. “Semua layanan GO-JEK bertujuan supaya hidup
    konsumen kami semakin mudah. Mau bepergian tinggal pilih tanpa repot GO-RIDE atau GO-CAR, ingin
    pesan makan ada GO-FOOD, mau pijat ada GO-MASSAGE,” ujar Vita.

    Dia menambahkan, “Udah waktunya juga konsumen lebih produktif dan bebas stress. Tidak perlu takut
    pesan layanan-layanan GO-JEK karena kami memberikan pelatihan safety driving untuk para mitra.
    Sehingga mereka mampu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi konsumen saat sedang
    berkendara di jalan,” tutup Vita.

    Ahmad Rusli