
PAPUA, LINKSULSEL.COM- Sejak terjadinya insiden penembakan terhadap warga sipil, dalam hal ini karyawan PT. Istaka Karya, oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang terjadi beberapa bulan lalu di Kabupaten Nduga Papua, berdampak pada terhentinya pekerjaan pembangunan jembatan dan jalan Trans Papua.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah pusat melalui pimpinan TNI mengambil keputusan dan kebijakan, bahwa pekerjaan Trans Papua tersebut akan dilanjutkan oleh personel dari TNI, termasuk diantaranya personel dari Yonzipur-8/Sakti Mandra Guna Kodam XIV/Hasanuddin berjumlah 150 orang.
Untuk memastikan kesiapan personel maupun materiil yang akan dilibatkan, dalam Satgas pembangunan jalan Trans Papua. Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi bersama Direktur Zeni Angkatan Darat (Dirziad) Brigjen TNI Muh. Munib mengecek secara langsung kesiapan Yonzipur, bertempat lapangan Markas Yonzipur Jl. Rajawali Makassar, Sabtu 23 Februari 2019.
Disela-sela pengecekannya, yang juga didampingi Kasdam Brigjen TNI Budi Sulistijono dan beberapa pejabat Kodam dan Ditziad itu, Pangdam mengingatkan para personel yang terlibat dalam Satgas pembangunan jalan Trans Papua, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat Papua.
Disisi lain, Dirziad selaku pembina fungsi Zeni Angkatan Darat, menyebutkan lokasi pekerjaan Yonzipur-8/SMG selama kurang lebih sembilan bulan di Papua, yakni jalan Mbua sampai dengan Mamugu Kabupaten Nduga. Sebagai lanjutan pekerjaan PT. Istaka Karya dan PT. Brantas.
“Kondisi situasi Papua, memerlukan pendekatan secara khusus kepada masyarakat sekitar. Untuk itu, berbuat baik lah kepada masyarakat, hargai kearifan lokal dan adat istiadat masyarakat, agar memudahkan pekerjaan kalian disana”, ucap Dirziad.
“Utamakan keselamatan bekerja dan tetap mengacu pada SOP serta tetap waspada dan jangan berpisah dari pasukan”, tambahnya.
Adapun rencana pemberangkatan Satgas, yakni pada tanggal 3 Maret 2019 dengan menggunakan kapal laut dan turun di Pelabuhan Timika. Pasukan akan di bagi menjadi dua kelompok yaitu setengah pasukan masuk sektor Mbua dan setengahnya lagi masuk sektor Mamugu Nduga Papua.
Editor: Ahmad