• Bumdes Sipurennu Bone Pamerkan Alsintan Buatan Masyarakat ke Gubernur
    Oleh | Sabtu, 6 April 2019 | 15:51 WITA

    BONE, LINKSULSEL.COM- Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah dan istri Lies F Nurdin menyaksikan hasil karya masyarakat dalam Pameran Bumdes di Lapangan Tenis Merdeka, Kabupaten Bone, Jumat 5 April. Nurdin mengapresiasi karya Bumdes kecamatan seperti kriya dan juga alat mesin pertanian (alsintan).

    Bumdes Sipurennu, Desa Pitumpidange, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Misalnya, menampilkan alat mesin pertanian pencacah rumput dan mesin dedak. Alat pencacah ini mereka buat mengingat banyak warga desa yang memiliki ternak sapi dan kambing yang membutuhkan pakan. Di sisi lain banyak juga warga yang menanam rumput gajah yang merupakan sumber pakan ternak. Sementara alat pencacah yang dijual di pasaran terbilang mahal dan mobilisasi ke desa cukup sulit. Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan ide masyarakat di daerah ini untuk membuat pakan ternak sendiri.

    Gubernur Sulsel menilai ini sebagai langkah yang luar biasa karena dirancang oleh masyarakat desa.

    “Luar biasa rancangan sendiri,” kata Nurdin Abdullah.

    Nurdin pun menilai alat seperti ini tidak perlu diimpor lagi dan mendorong Bumdes untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk memproduksi alat pencacah dalam skala yang lebih besar.

    Penasehat Bumdes Libureng, Andi Muhammad Amran menjelaskan alsintan ini dibuat di pusat teknologi tepat guna (posyantek) dengan membuat aplikasi alsintan berupa alat mesin pertanian, hasil olahannya kemudian dipermentasi menjadi makanan ternak.

    “Proses pembuatan, kami lakukan di desa dan buat sendiri di desa, yang dibuat oleh masyarakat,” jelasnya.

    Untuk memproduksi satu alsintan membutuhkan waktu 15-30 hari. Modal untuk pencacah jagung sebesar Rp7,5 juta dengan mesin buatan Jepang. Sedangkan kalau pencacah rumput yakni Rp4 juta di luar mesin, untuk mesin disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

    “Ini sudah ada keluar dipesan oleh para kepala desa dan kelompok tani. Malahan ada pesanan dari Kabupaten Sidrap,” pungkasnya.

    Sementara itu Ketua Bumdes Kasmawati juga menampilkan dan menjelaskan hasil kriya berupa seprei, kalung, gelang, tas dan bosara (tudung saji kue).

     

     

    Editor: Henny