• Dinkes Makassar Sasar 184 Ribu Anak untuk Imunisasi Polio
    Oleh | Minggu, 22 September 2024 | 18:11 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar menyasar 184 ribu anak untuk imunisasi polio. Jumlah itu terbagi untuk tiga kategori umur.

    “Sasaran Kota Makassar 184ribu. Dari 184 ribu itu terbagi lagi dengan usia 0-5, 5-7 tahun, dan sampai usia 1 hari sebelum 8 tahun,” kata Kepala Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kelurahan Parang Tambung, Tamalate, Makassar, Ahad 22 September 2024.

    Nursaidah mengatakan, imunisasi itu dilakukan seiring munculnya sejumlah kasus di beberapa daerah di Indonesia. Sehingga dilakukan pencegahan.

    “Ini muncul kembali karena ada beberapa daerah di Indonesia yang KLB (Kejadian Luar Biasa) penyakit polio,” ujarnya.

    “Polio sangat berbahaya. Penyakit polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Jadi penyakit ini harus kita tekan dengan imunisasi.

    Di Indonesia, ia bilang sebenarnya polio sudah dibasmi. Namun kembali muncul lagi belakangan ini.

    “Kita sudah eradikasi polio, sudah puluhan tahun yang lalu, tapi kenapa muncul sekarang di beberapa daerah? Karena ada satu anak yang tidak diberikan imunisasi sebagai pemicu munculnya polio kembali,” jelasnya.

    Penyakit tersebut, kata Nursaidah sangat berbahaya. Karena mengakibatkan kelumpuhan.

    “Penyakit ini biasa orang bilang lumpuh layu. Tidak bisa diobati, tapi bisa dicegah dengan pemberian imunisasi. Ini sangat berbahaya. Gejalanya seperti gejala awal kalau kita flu. Dimulai demam sampai beberapa hari, badan sakit, tegang leher, dan lain sebagainya. Awalnya diacuhkan karena dianggap adalah penyakit demam biasa,” terangnya.

    Imunisasi polio di Makassar, ditargetkan selesai 30 hari ke depan. Bakal dilakukan di 47 Puskesmas dan di tempat umum lain seperti sekolah dan Posyandu.

    “30 hari ke depan bukan waktu yang panjang. Sangat singkat untuk kita memaksimalkan sasaran 184 ribu yang harus kita kejar di Kota Makassar,” imbuhnya.

    Editor: Arus Ahmad