
MAKASSAR, LINKSULSEL.COM-Bertepatan dengan hari jadi Kota Makassar yang ke-411, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menyampaikan pidato terakhirnya. Pidato itu dia sampaikan di lokasi HUT Makassar yang ke-411 di Lapangan Karebosi Makassar, Jumat (9/11/2018) malam.
Dalam pidato yang diberi judul Now New and Next, Danny sapaan akrabnya memaparkan keberhasilan yang dicapai selama kepemimpinannya sebagai wali kota Makassar bersama Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal.
“Tidak terasa, pemerintahan DIA, saya dengan Dg Ical (Syamsu Rizal) telah berusia 4 tahun lima bulan satu hari. Sisa enam bulan 29 hari. Tidak terasa masa tugas kami telah menapaki diakhir-akhir masa jabatan,” papar Danny saat beri sambutan.
Lanjut Danny, ia mengaku bahwa HUT Makassar ke-411 ini merupakan yang terakhir bagi pemerintahannya. Sebab pada Mei 2019 mendatang, masa jabatan Danny dan Dg Ical sapaan akrab Wakil Wali Kota Makassar itu akan berakhir.
“Tidak terasa ulang tahun ke-411 ini adalah ulang tahun yang terakhir bagi pemerintahan kami. Wali kota dan wakil wali kota, itu adalah titipan amanah, bukan hak yang dimiliki,” ungkapnya.
“Kota Makassar adalah milik kita semua. Alhamdulillah dalam empat tahun lima bulan satu hari ini, banyak hal-hal yang telah kita dapatkan pentingnya. Maka dari itu, izinkan saya menyampaikan pidato terakhir saya sebagai walikota dengan judul Now New and Next,” pinta Danny.
Now New and Next
Sebuah kota harus berkelanjutan. Tanpa Danny Pomanto dan Dg Ical, Makassar harus lebih maju dari hari ini. Hari ini telah banyak pencapaian yang kita capai di Makassar. Dalam Laporan Tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LTPD) Makassar nomor satu di Indonesia. Surabaya nomor dua, Bandung nomor enam.
Tahun 2017, kita lagi-lagi mendapatkan LTPD turun satu peringkat nomor dua, tidak apa-apa. Surabaya nomor tiga, Bandung nomor tujuh. Kenapa saya bandingkan, perlu perbandingan supaya kita tahu kita cantik atau tidak.
Seorang wanita, ketahuan cantiknya kalau ada orang lain di dekatnya. Kalau dia sendiri, tidak ketahuan cantiknya. Maka jangan berani berdekatan dengan orang cantik nanti kita akan kelihatan jelek.
Bapak-bapak, ibu yang saya hormati.
Dalam dua inovasi kita mewakili Indonesia bertarung di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Yang pertama adalah inovasi tentang Home Care. Sayangnya waktu itu saya tidak bisa mempresentasikan di Maroko karena kami sedang cuti di Pilkada.
Tahun ini, lagi-lagi kita mewakili Indonesia bertarung dan berinovasi di PBB. Kelihatannya undangannya ke Amerika. Kalau sempat masih dalam jabatan kami, Insyaallah cita-cita kami kenapa bukan hanya juara di Indonesia, kalau bisa kita bertengger dalam gengsi dunia.
Inovasi Passikola kita, juara di Taiwan dari 133 negara atau 133 karya juara satu di Taiwan. Itu juara dunia Passikola.
Dalam bidang kebersihan, Adipura kita sudah dapatkan tiga kali berturut-turut. Walaupun saya sendiri secara pribadi belum terlalu puas. Karena, kita dapat Adipura karena petugas-petugas kebersihan cukup tersistem. Tetapi sampah yang dibuang masyarakat belum pernah berkurang.
Saya bercita-cita Makassar mendapat Adipura karena masyarakatnya tertib dan tidak membuang sampah sembarang tempat.
Di bidang kesehatan, kita punya 112. 112 semua keluhan tentang apa yang anda alami di dalam bermasyarakat. Mulai dari kesehatan, telepon 112, ada pipa bocor telepon 112, ada drainase tersumbat, telepon 112. Bahkan ada sarang tawon, yang mengancam penduduk telepon 112 kita punya penjinak tawon.
Ada kemarin kucing terjebak di mobil, telfon 112. Hampir semua keluhan. Bahkan ada orang potong pohon kelapa, dia potong dahan di ujung kelapa, dia potong daun-daunnya ternyata dia tidak bisa turun hingga telepon 112. Lucu memang, tapi itulah kota kita.
Hampir semua keluhan kita bisa akses kecuali dua hal. Jangan menelepon kalau ada utangnya. Yang kedua soal jodoh. Tidak bisa ditolong itu. Mungkin bisa ditolong akan datang nanti.
Memang masyarakat setiap hari ada 1.400 orang menggunakan ini (112). Gunakan kalau ada apa-apa sama kita (masyarakat).
Dalam sisi festival, kita punya F8. 2,5 juta orang hadir. Seluruh dunia melihat itu. Potensi budaya lokal kita angkat. Kita tidak pakai orang-orang luar. Bukan berarti kita tidak menerima orang luar. Tetapi kemampuan mengeksplor Makassar dan Sulsel adalah bagian yang kita angkat dan tampilkan untuk bagaimana mereka bisa melihat kita sebagai kota maju dan bermartabat.
Dalam sisi lain, tidak ada di Indonesia RT RW seperti di Kota Makassar. Begitupun tidak pernah ada struktur penasehat walikota di Indonesia, hanya ada di Makassar.
Sampai-sampai teman saya datang di Makassar dia tanya, kebetulan teman saya orang luar. Siapa itu, yang pakai baju merah dan hijau. Bukankah itu pembalap mobil Formula 1?. Saya jawab bukan, itu RT RW-nya Makassar dan LPM.
Banyak sisi kita telah kita bangun, tapi masih banyak persoalan menanti.
Banjir, belum terselesaikan dengan baik. Seluruh Lurah, Camat, RT, RW penasehat walikota membersihkan drenase secara sukarela. Saya perintahkan gerakan sendimen di drainase. Tapi, hujan kali ini hujan dengan curah sangat besar. Walaupun Amerika dan Jepang juga banjir tapi bukan berarti ini bisa kita berpangku tangan Makassar bisa bebas banjir.
Soal macet, juga masih menjadi persoalan besar. Dalam studi selama yang selalu kami lakukan setiap enam bulan. Macet merupakan keluhan paling utama. Maka kenapa ada 10 yang Next time yang kami usulkan. Termasuk pengarahan dari bapak Gubernur.
Kami akan merencanakan MRT, (Like Trefik Transport). Kita insya Allah sudah membuat Tol Road sudah mulai di Jalan A.P Pettarani. Insyaallah kita berencana membuat gedung-gedung parkir di atas Jalan W.R Supratman dengan enam lantai. Proposalnya sudah selesai dan kami siapkan.
Kita siapkan di Jalan Somba Opu dan Pantai Losari, kita buat Doble Dekker. Kita bikin dua lantai. Jadi orang jalan kaki di atas dan orang naik mobil di bawah dan terhubung dengan sistem parkir di W.R Supratman.
Masih banyak yang harus kita lakukan. Orang bertanya, kenapa pemerintahan Danny dan Ical berani membuat itu padahal masa jabatannya sisa enam bulan. Saya kira, kota ini harus terus berlanjut. Tanpa DIA, harus tetap bergerak. Bagi kami, walaupun barang kali terwujudnya itu belum pada pemerintahan kami. Tetapi paling tidak, kita sudah mulai. Karena ini harus berkelanjutan.
Bapak-bapak ibu yang saya hormati, ditengah-tengah banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai. Izinkan saya dengan Pak Wawali menyampaikan permohonan maaf kalau banyak masyarakat yang belum puas dengan kerja-kerja kami. Tapi sesungguhnya, kami sangat bersungguh-sungguh untuk berbuat maksimal yang apa kami bisa buat untuk Kota Makassar.
411 tahun Kota Makassar, adalah karya-karya rangkaian dari pada pendahulu-pendahulu kami. Apa yang ada hari ini, adalah karya para pendahulu kami. Terimakasih para pendahulu kami, karena telah memberi jalan hingga hari ini. Menyambung jalan kemarin, menuju hari ini dan kami akan membuat tanda jalan kemasan depan bagi The Next Generation yang akan melanjutkan kota ini.
Editor :Ahmad