
MAKASSAR, LINKSULSEL.COM–Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Alauddin Makassar Cabang Makassar menggelar peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan memperingati hari lahir Korps PMII Puteri (KOPRI) ke 51 tahun, di Balai Diklat Keagamaan, Minggu (02/12/2018).
Dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak Rasulullah SAW dalam tubuh PMII Sebagai Spirit Gerakan,” kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Dr. (HC). Muhammad Sanusi Baco, L.c, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Provinsi Sulawesi Selatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Makassar, Prof Dr. H. Hamzah Harun Arrasyid, MA. Sekertaris IKA PMII Sul-sel Dr. Amiruddin Aminullah M.Hi, Ketua Jurusan Perbankan Syariah UINAM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Amiruddin K, M.Ei, Dr. Marjuni, S.Ag.,M.Pd Selaku Majelis Pembina PMII Komisariat UIN Alauddin Makassar Cabang Makassar serta Ratusan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Ketua I PMII Komisariat UIN Alauddin Cabang Makassar, Fahrul Muhammad Noer, SE mengatakan kegiatan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dan hari lahir KOPRI ke 51 bisa memberikan spirit kader PMII Komisariat UIN Alauddin Cabang Makassar dalam segala hal Gerakan di Tubuh PMII, Terbukti Ratusan Sahabat-Sahabatwati PMII Komisariat UIN Alauddin Menghadiri Acara Ini.
“Dengan peringatan maulid Nabi SAW dapat memberikan spirit meneladani akhlak Rasulullah untuk PMII dan Hari KOPRI ke 51 dapat memberikan spirit disetiap Gerakan bagi Sahabat-Sahabatwati PMII Komisariat UIN Alauddin Makassar,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua MUI Sulsel, AGH Sanusi Baco memberikan tausiah peringatan maulid pada kegiatan tersebut.
“Rasulullah adalah orang yang selalu menempatkan dirinya kurang dari semestinya dan sari setiap perilakunya beliau dihormati oleh pengikut dan para sahabatnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Rasulullah adalah seorang pemimpin yang besar.
“Letak kebesaran Rasulullah tidak karena dia sarjana, tidak karena dia bukan orang yang berada, Rasulullah pemimpin besar karena dia mampu mewujudkan revolusi mental, manusia yang putus asa dapat beliau jadikan manusia yang bermanfaat, setiap kecewa beliau dapat mengendalikan dirinya, Rasulullah dikatakan besar karena beliau dapat memoderatori perselisihan umatnya,” tuturnya.
Editor: Ahmad