
LINKSULSEL.COM – Warga Israel dijadwalkan pergi ke bilik suara untuk menyampaikan aspirasinya dalam pemilihan umum hari ini, Selasa (9/4).
Pemilu kali ini sangat penting bagi PM Israel Benjamin Netanyahu, di mana ia berada dalam dua kemungkinan, kembali terpilih untuk keenam kalinya, atau tersingkir dari pemerintahan.
Tempat pemungutan suara akan dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat, dan akan ditutup pada puku 22.00. Hitung cepat akan mulai diketahui sesaat setelah perhitungan suara dimulai. Sementara hasil resmi baru diketahui tengah malam.
Dalam Pemilu ini, PM Netanyahu menghadapi saingan kuat dari mantan kepala staf militer, Benny Gantz. Gantz diketahui memimpin Partai Blue and White, dan berkoalisi dengan mantan menteri Yair Lapid.
Berdasarkan hasil survei Kamis (4/4) lalu, 37 persen responden menginginkan Netanyahu kembali menjadi perdana menteri. Sementara 35 persen responden lain menginginkan Gantz yang terpilih.
Sebagai kandidat petahana, Netanyahu memiliki sejumlah beban dalam menghadapi Pemilu kali ini, seperti tuduhan korupsi, isu keamanan, hingga perlemahan ekonomi.
Beban tersebut membuat warga Israel menginginkan perubahan. Seperti yang disampaikan oleh Yaron Zalel, 64. Menurutnya, 13 tahun adalah waktu yang cukup bagi Netanyahu untuk memerintah.
“Saya sangat bersemangat karena saya pikir kami sedang menuju era baru. Dan hari ini kami akan mengubah pemerintahan,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/4).
“Netanyahu melakukan sejumlah hal penting untuk Israel, sungguh, sejumlah hal hebat. Tapi dia telah menjabat selama 13 tahun, dan itu cukup,” imbuhnya.
Avi Gur, 65, pengajar di Ariel University punya sikap yang berbeda dengan Zalel. Ia mendukung Netanyahu karena berjanji akan menganeksasi wilayah Tepi Barat.
“Sangat bersemangat, sangat bersemangat, saya berharap kebenaran akan menang,” katanya, seraya menyebut Netanyahu sebagai perdana menteri terhebat Israel.
Editor : Heny