• Gempa Tsunami Palu Sudah Diramal Sejak 2014 Lewat Lukisan Ini
    Oleh | Minggu, 7 Oktober 2018 | 07:56 WITA

    LINKSULSEL.COM– Dua lukisan lawas milik pengguna facebook bernama Abee Zam-zami Djalaludin tengah ramai diperbincangkan pengguna media sosial.

    Betapa tidak, lukisan ini seolah sudah memprediksi Kota Palu, Sulawesi Tengah bakal diterjang gempa dan tsunami dahsyat.

    2 karya seni manipulasi fotonya ini, Ia unggah 4 tahun lalu, dengan karya pertama yang diberi judul ‘Disaster in the Country-Bencana di Negeri’. 5 bulan berikutnya, Abee sapaannya kembali mengunggah lukisan kedua dengan judul ‘Untuk kedua kalinya kota Palu dilanda Tsunami’.

    Dalam karya yang pertamanya, Abee menunjukkan kondisi salah satu ikon kota Palu, Jembatan Kuning yang porak poranda dengan background gelombang tsunami yang mencekam. Mobil dan kapal hanyut menghantam jembatan itu hingga rubuh.

    Terlihat juga, 3 bocah berusaha menjauh dari gelombang tsunami dengan berlari. Dibelakang anak itu, 3 ekor kuda putih simbol kota Palu juga menghindar dari tsunami.

    Saat Ia unggah, kerabatnya merespon karyanya. Ada yang mengapresiasi hingga menanyakan alasan Abe. Ia hanya menjawab, lukisan itu Ia buat karena gambaran tsunami di Kota Palu terlintas di mimpinya.

    “Singga d’mimpiku itu le, makax saya gambarkan d’foto,” tulisnya 3 tahun lalu.

    Selain itu, karya kedua yang Ia unggah 5 bulan setelahnya, Abe menunjukkan sebuah tugu Talise yang direndam air laut akibat tsunami.

    Di karya keduanya, terlihat sejumlah orang menyelamatkan diri mereka dengan memanjat tugu itu sembari membantu orang yang hampir hanyut.

    Disamping tugu, Abe menunjukkan dua kendaraan yang terapung diatas luapan laut.

    Untuk diketahui, Tugu ini tak jauh dari Anjungan Pantai Talise, kota Palu. Untuk itu, salah seorang temannya menanyakan itu melalui komentarnya.

    “ini foto klw sunami masuk di pantai talise palu ya.?” tulis komentar milik pengguna Malik Doank.

    “SEPERTI KIRA2 LE,” jawab Abe 3 tahun lalu.

    Sampai saat ini, dua karyanya belum ramai oleh warganet, sekira 4 sampai 5 pengguna yang melintas dengan komentarnya di unggahan milik Abe. (SE)

    Editor: Ahmad