• Pengertian Mauziah dalam Al-quran jadi Topik Ceramah Jumat Ibadah Pemkab Gowa
    Oleh | Jumat, 8 Februari 2019 | 09:41 WITA

    GOWA, LINKSULSEL.COM— Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Jumat (8/2) pagi ini di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Gowa dibawakan salah satu tokoh agama daerah ini yakni Ustad Abd.Jalil dengan topik ceramah Mauziah dalam Islam.

    Dalam siraman rohani ini juga hadir Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa Muchlis, beberapa Pimpinan SKPD dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Ustad Abd. Jalil dalam kesempatan ini mengatakan, dalam Al-quran pemaknaan mauziah ada dua pengertian yaitu pertama peringatan Allah SWT kepada umat manusia yang tertulis dan terucap di dalam beberapa ayat di Al-quran. Kedua, peringatan melalui bencana atau musibah yang didatangkan Allah sebagai bentuk instropeksi diri.

    Pada pengertian kedua ini menegaskan bahwa persitiwa yang terjadi di depan, belakang, samping kiri dan kanan kita adalah sebuah peringatan dari Allah.

    “Jika dalam peringatan ini kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari bencana yang diberikan maka akan menjadi obat bagi hati kita. Bukan justru menjadi hal yang menyebabkan hati kita gelisah, sekalipun sifat manusia pada dasarnya suka gelisah,” katanya di sela-sela ceramahnya.

    Lanjutnya, seperti halnya bencana alam yang terjadi di Gowa, Selasa (22/1) lalu, di mana memberikan luka mendalam bagi seluruh masyarakat Gowa termasuk pemerintah daerah. Pasalnya dalam musibah ini bukan hanya menelan puluhan korban juga menyebabkan kerugian akibat rusaknya infrastruktur.

    “Jangan jadikan musibah di Gowa ini sebagai hal untuk saling menyalahkan, karena memang segala sesuatu yang telah terjadi di muka bumi ini telah ditulis Allah dalam ayat-ayat Al-quran nya. Bukan untuk menyinggung orang lain atau menjadikan hal ini sebagai objek untuk di kambing hitamkan,” terangnya.

    Menurutnya, cukup menjadikan peristiwa gejala alam yang tidak mengenakan hati ini sebagai hal untuk semakin memperbaiki diri. Membangun jiwa solidaritas terutama mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Hal ini dibuktikan pasca terjadi bencana masyarakat berbondong-bondong memberikan bantuan kepada seluruh korban baik yang terkena dampak banjir maupun longsor. Bahkan Pemkab Gowa tidak lepas tangan dan sangat tanggap menangani bencana yang terjadi.

    “Kita lihat kan waktu bencana kemarin mulai bapak bupati, pak wakil bupati, pak kapolres dan pimpinan lainnya ikut langsung menangani korban, menyalurkan bantuan dan lainnya. Saya pun sebagai salah satu keluarga korban longsor dan banjir menyaksikan langsung bagaimana pemerintah cepat tanggap,” katanya.

    Ia pun meminta kepada seluruh peserta yang hadir agar mulai membiasakan diri membaca, menelaah dan mempelajari Al-quran secara mendalam. Pasalnya jika Al-quran dipahami dengan baik maka secara tidak langsung kita dapat melihat hal-hal yang terjadi di muka bumi ini sebagai sesuatu yang ditakdirkan Allah. Apalagi jika diamalkan dengan baik, maka akan menuntun kita masuk ke dalam surganya Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak nanti.

    Surga di dunia itu diartikan daerahnya aman, tentram, penduduknya beriman dan subur. Sementara surga diakhirat yaitu sesuatu kejadian di hari pembalasan.

     

    (rilis)

     

    Editor: Ahmad