JAKARTA, LINKSULSEL.COM– Pengamat sosial-politik Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun menilai, untuk menggaet kaum milenial, sosok Presiden Joko Widodo tidak bisa menandingi bakal cawapres Sandiaga Uno. Kaum milenial dinilai menyukai sosok Sandi, yang tampak lebih muda dibanding Jokowi.
“Dalam politik, ada yang disebut simulasi trah politik. Yang dilakukan Jokowi ada simulator politik, karena dibuat muda seberapa pun usia, kan nggak bisa membohongi. Tapi kalau Sandi juga nggak perluĀ imageĀ baru karena sudah cukup Pak Sandi memang sudah muda,” kata Ubedillah dalam diskusi ‘Menimbang Kekuatan Cawapres’ di Wisma Antara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
Ubedillah juga mengatakan, bukan hanya kelompok milenial, partai emak-emak yang dibangun Sandiaga juga bisa meningkatkan suara dan elektabilitas Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
“Saya amati dia (Pak Jokowi) memang muda dan sudah kelihatan dengan agenda milenialnya, tetapi yang nggak muncul dari Jokowi adalah diksi emak-emak, yaitu ada partai emak-emak yang digagas Sandi,” tutur dia.
Dia menjelaskan, untuk mengambil hati pemilih, cawapres ulama tidak bisa jadi ukuran akan bisa unggul karena ceruk pemilih muslim itu mempunyai karakteristik beragam.
“Ceruk pemilih terbesar memang menggunakan basis agama karena nggak bisa dihindari di situ ada NU, Muhammadiyah, dan ada Alumni 212, dan lainnya. Ceruk itulah yang bisa diambil dua wapres. Tapi otomatis apakah nahdliyin bangunkan Jokowi, itu nggak otomatis. Kenapa? Karena ceruk pemilih muslim karakteristiknya beragam,” imbuh dia. (Det)
Editor: Ahmad