• Kominfo dan Unhas Siapkan Talenta Digital Indonesia Masuki Revolusi Industri 4.0
    Oleh | Rabu, 24 Juli 2019 | 07:07 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Pemerintah Indonesia terus menyiapkan berbagai strategi dan langkah menyongsong era Revolusi Industri 4.0. Salah satunya menyiapkan sumberdaya manusia terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi atau talenta digital. Universitas Hasanuddin dan Kementerian Kominfo menyelenggarakan pelatihan Fresh Graduate Academy untuk 220 orang.

    Selasa, 23 Juli 2019, bertempat di Aula Prof. Amiruddin Universitas Hasanuddin berlangsung Pembukaan Digital Talent Scholarship (DTS) 2019. Acara ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rektor Unhas, Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi dari berbagai daerah di Indonesia Timur, pimpinan Fakultas se-Unhas, serta ratusan peserta DTS 2019.

    Dalam sambutan pengantarnya, Rektor Unhas menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari Kemenkominfo kepada perguruan tinggi yang terlibat.

    “Kita harus menyiapkan proses belajar yang sifatnya terbuka, sehingga tidak ada lagi sekat bagi mahasiswa untuk belajar. Kepercayaan ini telah mendorong kolaborasi untuk mengembangkan IT,” kata Prof. Dwia.

    Salah satu perubahan besar dalam revolusi 4.0 di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah transformasi dengan kehadiran perangkat dan keahlian big data, internet of things, artificial intelligence, machine learning, cloud computing dan beragam teknologi interaktif terbaru.

    Dalam menjawab tantangan dan tuntutan tersebut, kata Prof. Dwia, kampus yang dipimpinnya melakukan penyesuaian terus-menerus.

    “Di Unhas kami ada diatance learning, inkubasi, program studi yang terkait analisa data dan big data. Kami juga melakukan revisi kurikulum, membentuk ekosistem yang mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang teknologi ini,” papar Prof. Dwia.

    Pada kesempatan itu, Menteri Kominfo mengawali kuliah umumnya dengan mengajak beberapa peserta DTS 2019 untuk berdialog. Dirinya mengatakan bahwa salah satu persiapan yang penting dalam mengembangkan pendidikan digital adalah membangun ekosistem yang mendukung.

    Presiden Joko Widodo memiliki visi yang jelas dalam mengarahkan ekonomi Indonesia ke era digital baru. Salah satu fokus pembangunan nasional Indonesia tahun 2019 adalah peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, termasuk di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

    Melalui Program Digital Talent Scholarship tahun 2019, pemerintah memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia.

    Bidang pelatihan meliputi Cybersecurity, Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Machine Learning, Digital Skills, IT Essentials, Android, dan Programming Essentials in Python. Selain itu peserta juga dibekali softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan Revousi Industri 4.0.

    “Sasaran Program DTS 2019 untuk membekali kompetensi 25.000 orang lulusan SMK, D3/D4, S1, Aparatur Sipil Negara (ASN), guru TIK SMA atau setara serta penyandang disabilitas. Selain itu, memberikan sertifikat dari Global Technology Company dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

    *Latih 220 Talenta Digital*

    Bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Universitas Hasanuddin menggelar Fresh Graduate Academy selama 2 bulan. Pelatihan itu diikuti oleh lebih dari 220 orang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

    Pelatihan untuk membekali talenta digital ini merupakan bagian dari Program Digital Talent Scholarship tahun 2019. Program itu ditujkan untuk meningkatan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Industri 4.0.

    “Program DTS 2019 melibatkan 35 perguruan tinggi ternama di Indonesia, global tech company, serta lembaga sertifikasi profesi. Setiap peserta yang memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang pelatihan yang dipilihnya,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, dalam sambutan pembukaan pelatihan yang berlangsung secara serentak di 10 kota di Indonesia.

    Laporan World Economic Forum 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat 80 dari 137 negara dalam aspek kesiapan teknologi. Sementara dari aspek efisiensi pasar kerja, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 137 negara. Kondisi itu membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mendorong dan mengembangkan sumberdaya untuk memasuki revolusi industri 4.0.

    Pemerintah menargetkan, Program DTS 2019 dapat menjadi solusi untuk menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia agar lebih siap dalam memasuki Revolusi Industri 4.0.

    Unhas saat ini sudah memulai pelaksanaan program Fresh Graduate Academy yang menerima lulusan D3 dan S1 dan yang setingkat untuk diberikan pelatihan dan skill dalam 4 bidang yaitu Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data Analytics dan Cloud Computing.

    Jumlah peserta yang saat ini dilatih adalah 220 orang bertempat di Departement Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus Gowa. Pelatihan sudah berlangsung sejak tanggal 02 Juli direncanakn hingga 15 Agustus 2019, berlangsung intensif Senin hingga Sabtu.

     

     

     

     

     

    Editor: Triutami