• Gubernur BI: Gedung Baru BI Sulsel Diharapkan Tingkatkan Kontribusi BI di Daerah
    Oleh | Jumat, 1 Februari 2019 | 13:07 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPw BI Prov. Sulsel) yang baru diharapkan akan mendukung kontribusi nyata Bank Indonesia dalam perekonomian, khususnya di daerah. Demikian dinyatakan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, saat meresmikan gedung KPw BI Prov. Sulsel, hari ini (01/02), di Makassar. Peresmian kantor baru adalah bagian dari reformasi internal Bank Indonesia, untuk secara substansial meningkatkan peran BI dalam meningkatkan perekonomian daerah. KPw BI Prov. Sulawesi Selatan berfungsi sebagai koordinator Kantor-kantor Perwakilan BI di Kawasan Timur Indonesia (KTI), sehingga efeknya akan dirasakan pula hingga daerah-daerah lain di KTI.

    Selanjutnya, Gubernur BI menyampaikan bahwa sinergi antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya telah mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018, dan diharapkan akan meningkat pada 2019. Secara khusus, Gubernur BI mengapresiasi dukungan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan, atas perannya mengawal pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2018 yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan inflasi yang terjaga. Hal tersebut dapat dicapai berkat kerja sama seluruh unsur lokal.

    Untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia, sinergi yang kuat menjadi syarat mutlak. Di tengah tantangan global yang masih berlangsung, Indonesia telah mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Dengan kondisi global yang masih dibayangi risiko penurunan harga komoditas dan ekonomi Indonesia yang mengandalkan ekspor komoditas termasuk di Sulawesi, sinergi dan koordinasi antarlembaga semakin perlu ditingkatkan. Sinergi perlu dilakukan dalam 5 hal, yaitu mendorong ekspor (dengan pemangkasan prosedur ekspor), meningkatkan investasi (tingkatkan ease of doing business), meningkatkan pembiayaan khususnya infrastruktur, mendorong pariwisata, serta ekonomi kerakyatan (termasuk ekonomi syariah).

    Senada dengan itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia, dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel juga mengapresiasi Kantor Bank Indonesia Prov. Sulsel, yang telah merangkul seluruh stakeholders daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan.

    Sejarah eksistensi Bank Indonesia di Sulawesi Selatan memang telah panjang, dimulai sejak 1864, dengan berdirinya De Javasche Bank cabang Makassar. Saat pengalihan De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953, Bank Indonesia Ujung Pandang pun menempati gedung eks De Javasche Bank yang dibangun sejak 1912. Pada tahun 1978, gedung baru di Jl. Sudirman No.3 menjadi kantor Bank Indonesia Ujung Pandang, yang hingga kini ditempati Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.

    Sejalan dengan perkembangan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan, pelayanan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia pun terus ditingkatkan. Untuk mendukung hal tersebut, sejak Desember 2015 Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan direnovasi dan diperluas. Dengan luasan lahan sebesar 10.000 M2, luas bangunan kantor setelah renovasi menjadi sebesar 10.023 M2. Gedung yang baru telah menerapkan teknologi terkini (low consumption energy dan building automation system), dengan sistem mekanikal elektrikal dan keamanan yang terintegrasi.

    Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI melaksanakan penyerahan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah untuk pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata. Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As’Adiyah, Masjid As’Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana Masjid, dan prasarana pendukung pertanian.

    Seluruh rangkaian kegiatan hari ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia bagi perekonomian Indonesia, baik di daerah maupun nasional.

     

    (rilis)

    Editor: Ahmad