• Forhati Bulukumba Kecam Eksekusi Mati Tuti Thursilawati
    Oleh | Jumat, 2 November 2018 | 10:36 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Ketua Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Bulukumba Andi Syahruni Aryanti miris dengan kasus eksekusi mati buruh migran Tuty Tursilawaty oleh pemerintah Arab Saudi, Selasa 29 Oktober lalu.

    Hal ini seperti disampaikan perempuan yang akrab disapa Uni ini saat melakukan orasi di Aksi Kamisan Makassar Ke-43 di depan Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Kamis, 1 November 2018.

    Pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini menilai komitmen Pemerintah Indonesia melindungi tenaga kerjanya di luar negeri jelas dipertanyakan.

    “Kemana pemerintah Indonesia. Mengapa buruh migran kita masih dianggap warga kelas dua di negara Arab Saudi. Bumi pertiwi jelas ditampar dengan kejadian ini,” keluhnya.

    Mantan jurnalis radio yang belakangan ini terjun berpolitik mengaku kecewa dengan kondisi buruh migran Indonesia khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang belum mendapat jaminan negara di saat harkat dan martabat mereka terinjak-injak.

    “Jangan biarkan Tuti-tuti yang lain menjadi korban kesalahan negara. Apalagi masih ada belasan kasus TKW kita yang terancam di eksekusi mati di Arab Saudi. Negara harus hadir melindungi mereka,” ujarnya.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan sikap pemerintah Arab Saudi yang mengeksusi mati tenaga kerja Indonesia (TKI) Tuti Tursilawati. Jokowi mengaku tak ada notifikasi dari Arab Saudi mengenai kejadian tersebut.

    “KBRI, KJRI ini tidak dapat pemberitahuan awal tentang akan dieksekusinya Ibu Tuti. Ya memang itu patut kita sesalkan. Itu tanpa notifikasi,” kata Jokowi di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

    Dengan tidak adanya pemberitahuan, Jokowi mengaku pihaknya lewat Kementerian Luar Negeri telah melayangkan protes ke Arab Saudi. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terulang

    “Kita sudah memanggil dubes Indonesia untuk Arab Saudi, untuk sampaikan kembali protes kita karena tidak adanya notifikasi,” ucap Jokowi

    Jokowi pun berjanji, bahwa pemerintah akan memfasilitasi keluarga Tuti untuk mengunjungi Arab Saudi.

    “Kementerian luar negeri saya perintahkan beri fasilitas bagi keluarga Ibu Tuti ke sana,” kata Jokowi.

    Jokowi juga mengaku pihaknya sudah menyampaikan permintaan penolakan eksekusi bagi Tuti kepada Menlu Arab Saudi ketika berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Namun, Arab Saudi tetap mengeksekusi Tuti.

    “Kita sudah menelepon Menlu Arab Saudi protes soal eksekusi itu,” kata Jokowi.

    (rilis)

    Editor: Ahmad