MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, 13-14 Oktober 2018.
Kegiatan tersebut bagian dari program pengabdian masyarakat. Selain sosialisasi dan simulasi tanggap bencana, mahasiswa PWK Unhas juga turun melakukan kerja bakti bersih lingkungan di sekitar Kelurahan Pannampu.
Pada aksi tersebut, PWK Unhas menggandeng Dinas Pemadam Kabakaran (Damkar) Kota Makassar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kegiatan ini bernama Plano Resilient yang merupakan rangkaian kegiatan besar Urban Care 2018 BE HMPWK FT-UH.
Dalam rilis yang diterima, Minggu (14/10/2018), Ketua Panitia Urban Care Suryandi Yusuf mengatakan, kegiatan digelar selama dua hari.
Aksi Plano Resilient hari pertama dimulai pada pukul 08.00 pagi dengan agenda bersih-bersih lingkungan.
“Kegiatan bersih-bersih itu guna mencegah terjadinya banjir akibat sampah yang dibuang sembarangan. Lalu dilanjutkan dengan pemasangan peta jalur evakuasi beserta signage jalur evakuasi, dan titik kumpul yang bertempat di sebuah mesjid,” kata Suryandi.
Dijelaskan Suryandi, kegiatan ini merupakan pengaplikasian dari tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
Dari kegiatan tersebut, lanjut Suryandi, mahasiswa diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan serta melatih kesiap-siagaan masyarakat bila terjadi bencana khususnya saat terjadi kebakaran.
Pada hari kedua kegiatan Plano Resilient diadakan sosialisasi terkait mitigasi bencana kebakaran yang disampaikan langsung perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Nurhidayat Sukardin ST MT.
Kemudian dilanjutkan perwakilan dari Damkar Kota Makassar Nirwan SSTp dengan simulasi pemadaman api menggunakan alat pemadam kebakaran (Apar) dan Karung goni yang merupakan cara memadamkan api secara tradisional namun efektif.
Lalu, pilihan kegiatan Plano Resilient yang dilaksanakan di Kelurahan Pannampu, disebutkan Suryandi, dikarenakan wilayah ini merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana terutama bencana kebakaran.
Dalam satu tahun terakhir ini tercatat telah terjadi empat kali kebakaran di daerah ini sehingga sangat dibutuhkan pemahaman lebih untuk warga mengenai mitigasi bencana kebakaran agar masyarakat bisa lebih siap dan tanggap dalam mencegah terjadinya bencana.(rls/TT)
Editor: Ahmad