GOWA, LINKSULSEL.COM– Informasi dari Posko Induk Kabupaten Gowa, Kamis (24/1/2019), korban meninggal mencapai 27 orang. Belum lagi korban longsor di Kecamatan Manuju yang belum ditemukan.
Kabag Humas Pemkab Gowa Abdullah Sirajuddin menjelaskan, data korban meninggal mencapai 27 jiwa.
Hari pertama Selasa (22/1/2019) ditemukan, 6 jiwa, hari kedu Rabu (23/1/2019) ditemukan 5 jiwa korban longsor di Desa Pattallalikang Kecamatan Manuju dan 20 dilaporkan hilang.
“Saat ini terus dilakukan evakuasi dan terus mencari korban longsor di Manuju dan satu jiwa meninggal korban longsor,” jelas Abdullah Sirajuddin.
Lanjut Abdullah Sirajuddin pada hari ketiga Kamis (24/1/2019) pukul 11.00 wita, laporan dari Kecamatan Bungaya ditemukan 8 jiwa meninggal di Sapaya dari 14 orang hilang.
Pada hari ketiga ini, setidaknya 14 orang ditemukan meninggal dunia dan sudah dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Berikut data dan identitas korban meninggal yang berhasil ditemukan:
1.Desa Mangempang
-. Hamzah Bin Nuru
-. Erlangga
-. Permumahan Mutung Dg Kasma
-. M.Iksan
2. Desa Buakkang
– Karimuddin
3. Desa Bontomanai
-. Bonto Bin Baso
4. Kel. Sapaya
– Dg.Tola
– Dg Bola
– Hamsir
– Aldi
– Dg Jarung
– H.Naha
– Saeni
– Tino Bin Leo
“Bupati Gowa juga sudah mengintruksikan kepada Kadis Diknas agar sekolah yang berdampak banjir diliburkan sampai kondisi normal kembali,” jelasnya.
Lanjutnya, Pemkab Gowa saat ini fokus membuka jalan-jalan yang terosolir. Pagi ini dilakukan pengiriman alat-alat berat ke Tinggimoncong, Parigi, Parangloe, Manuju, Bungaya dan Bontolempangan.
“Posko induk juga terus nenerima bantuan dari masyarakat dan hingga saat ini berdatangan dari berbagai elemen,”ungkap Abdullah Sirajuddin (alfian).
(SM)
Editor: Ahmad