GOWA, LINKSULSEL.COM– Demi mendorong peran penyuluh di lapangan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh, salah satunya dengan menggelar Workshop Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB).
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Kabupaten Gowa, H Muchlis, berlangsung di Aula Pertemuan Wisata Kebun Gowa (WKG), Rabu (26/9).
Dihadiri 173 peserta dengan mengambil tema “Meningkatkan Kemampuan Kompetensi dan Profesionalisme Penyuluh di Lini Lapangan” yang terdiri dari penyuluh diberbagai kecamatan, kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), serta kepala bidang hingga unsur terkait.
H.Muchlis dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang digelar ini sebagai wadah untuk dapat meningkatkan kualitas diri dari para penyuluh itu sendiri.
Nantinya, diharapkan para penyuluh dapat memberikan contoh bagaimana memperlihatkan rumah tangga yang tentram sentosa kepada masyarakat secara luas.
“Selain tiga komponen yang wajib dijalankan para penyuluh, mereka juga harus mengetahui dinamika yang ada. Termasuk dalam hal mengetahui persoalan-persoalan yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, para penyuluh juga harus semakin cerdas dalam membina masyarakat untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan tentram.
“Termasuk juga berkontribusi pada tingkat kemiskinan ekonomi yang terjadi. Olehnya itu, penyuluh diminta ikut berpartisipasi dalam membina keluarga menjadi mandiri dan produktif,” tutup Muchlis.
Kedepan, dia berharap workshop ini dapat membuka wawasan kita semua serta senantiasa bekerjasama untuk kegiatan positif untuk mewujudkan Kabupaten Gowa yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sementara, Kepala BKKBN Kabupaten Gowa, Sofyan Daud mengatakan, peningkatan kompetensi dan profesionalisme seorang penyuluh di lapangan memang sangat diperlukan. Apalagi dalam menjalankan program-programnya, salah satunya seperti Kampung KB.
“Kita ingin meningkatkan kualitas penyuluh dalam hal memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat utamanya yang telah berumah tangga. Terkait bagaimana cara dalam menjaga ketentraman keluarga hingga membina mereka agar berperan produktif dalam mensejahterakan keluarga,” katanya.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana membangun sinergi antara seluruh PKB dengan pihak-pihak stakeholder lainnya yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.
Saat ini jumlah PKB yang ada di BKKBN Gowa sekitar 137 penyuluh berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 46 penyuluh berstatus non-ASN.
“Allhamdulilah, untuk total penyuluh di Gowa secara kuantitas sudah cukup, tinggal bagaimana kedepannya kita terus mendorong pengembangan kompetensinya,” tutur Sofyan.
Demi menunjang kerja-kerja pelayanan para PKB di lapangan, lanjut Sofyan, BKKBN telah menganggarkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 sekitar Rp700 juta untuk pengadaan Tab Samsung Galaxy A6 sebanyak 150 buah atau masing-masing Tab seharga Rp5 juta
“Tab ini diberikan kepada penyuluh lapangan hingga kepala UPTD dan ini merupakan aset daerah yang digunakan untuk memudahkan kerja-kerja kami yang saat ini. Dalam aplikasi, banyak dihadirkan konten-konten penyuluhan di antaranya alat kontrasepsi,” jelasnya.
Penulis : Ahmad Rusli
Editor : Heny