• Pesantren IMMIM Putra Undang Pembicara Australia Bahas Teknologi Pembelajaran Revolusi Industri
    Oleh | Sabtu, 20 April 2019 | 20:09 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Seminar Internasional bertajuk Penggunaan Teknologi dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Era Industri 4.0 berlangsung sukses di Aula Pesantren Modern IMMIM Putra Tamalanrea Makassar, Sabtu 20 April 2019.

    Hadir dalam kegiatan, Ketua Umum YASDIC IMMIM Makassar, Ridwan Abdullah beserta sejumlah Pengurus DPP IMMIM, Ketua YASDIC Unit Pesantren Nurfadjeri 5 Pembicara dari Australia dan 150an peserta utusan dari FUPPPI (Forum Ukhuwah Pengelola Pondok Pesantren Indonesia), dosen dan guru-guru.

    Ridwan Abdullah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia atas inisiasi Seminar Internasional ini.

    “Penghargaan yang tidak kalah pentingnya kepada seluruh pembicara dari Australia atas kesediaannya hadir di Pesantren IMMIM,” kata dia.

    Ridwan juga menghaturkan terima kasihnya atas kehadiran pengelola pesantren di Sulsel.

    Dijelaskannya, era sekarang ini adalah disrupsi, dimana semua harus berusaha mengikuti perubahan yang terjadi.

    “Jika tidak ikut berubah sesuai perkembangan zaman, maka pasti akan tertinggal. Jadi hanya ada 2 pilihan tetinggal atau ikut maju mengikuti zaman,” jelasnya.

    Sementara itu, para pembicara pada Seminar Internasional kali ini berasal dari Negara Australia yang terdiri dari 5 orang, yakni; Jill Jones, Michelle, Lisa Cosgrove, Dave Batemen, dan Andrew, dipandu Moderator, Ishaq Shamad sekaligus sebagai penerjemah.

    Ishaq Shamad menjelaskan kelima pembicara sangat antusias melihat semangat peserta seminar mengikuti setiap materi. Salah satu pemateri Mr.Andrew menyampaikan kekagumannya pada pembinaan yang dilakukan pesantren IMMIM, sehingga santrinya begitu menghormati guru-guru.

    “Hal seperti itu susah didapatkan di Australia. Selain itu, santri juga rajian olahraga sehingga jasmaninya sehat,” katanya.

    Lanjut Ishaq, “Berbeda dengan siswa di Australia kebanyakan yang addicted dengan handphone,” jelasnya saat ditanya tentang tantangan yang dihadapi sekolahnya di Australia.

    Pembicara lainnya Jill Jones menjelaskan penggunaan technologi di DAPTO High School kepada 1000 siswanya semuanya menggunakan laptop saat belajar. Tidak ada lagi penggunaan kertas (paperless).

    “Semua tugas siswa dikerjakan dan diselesaikan melalui informasi teknologi, salah satunya goole classroom dan virtual reality. Bahkan Lisa Cosgrove mendemostrasikan model pembelajaran menggunakan Plickers Card yang langsung terhubung dengan android,” jelasnya.

    “Model pembelajaran ini sangat menarik bagi peserta dan sangat mudah diterapkan, karena semuanya tersedia di internet,” imbuhnya.

    Pembicara lainnya, Dave Batemen menjelaskan pengelolaan sampah dan solar energy di DAPTO High School. Adapun, Michelle menjelaskan model supporting siswa dengan talk to teks.

     

     

     

     

     

    Editor: AR