LINKSULSEL.COM – Penampilan Jessica Hayes seperti pengantin pada umumnya, mengenakan gaun berwarna putih. Yang berbeda adalah saat upacara pernikahan dilangsungkan di gereja, tak tampak pengantin laki-laki.
Ini karena, dalam upacara ini, Hayes menikah dengan Yesus Kristus.
Saat mengucapkan ikrar, ia berjanji untuk tidak akan pernah menjalin hubungan cinta dengan orang lain sepanjang hidupnya.
Dalam agama Katolik, Hayes dikenal dengan “perawan yang disucikan”.
Tak seperti biarawati, perempuan-perempuan yang disucikan tidak tinggal di komunitas tertutup. Mereka juga tidak mengenakan pakaian khusus.
Mereka seperti orang kebanyakan, punya pekerjaan dan hidup normal.
“Profesi saya adalah guru, saya telah menekuninya selama 18 tahun,” ungkap Hayes yang tinggal di Fort Wayne, Indiana, Amerika Serikat.
Ketika tak mengajar, ia mendedikasikan waktunya untuk kegiatan agama.
“Rumah saya tak jauh dari gereja. Saya membantu keluarga dan teman. Saya selalu sisihkan waktu untuk Tuhan,” katanya.
Baik di dalam maupun di luar Katolik, tak banyak yang mengenal konsep perawan yang disucikan seperti Hayes karena baru diatur secara terperinci oleh otoritas Gereja Katolik sekitar 50 tahun yang lalu.
Padahal, perempuan yang menjalani fungsi tersebut sudah ada sejak awal kelahiran agama ini.
Pada tiga abad pertama setelah Masehi, banyak yang meninggal sebagai martir, meninggal dunia ketika kukuh memegang keyakinan terhadap Tuhan.
Salah satunya adalah Santa Agnes dari Roma, yang dikisahkan menolak menikah dengan gubernur kota itu karena lebih memilih mendedikasikan waktunya untuk Tuhan.
Praktik ini menurun di abad pertengahan seiring dengan popularitas biara dan biarawati.
Pada 1971, Gereja Katolik mengeluarkan dokumen yang mengakui perempuan-perempuan yang secara sukarela menyisihkan waktu untuk agama dan Tuhan.
Hayes mengakui tadinya tak pernah terpikir untuk menjadi perawan yang disucikan dan menikah dengan Yesus Kristus.
Keinginan itu datang saat ia bertemu dengan penasehat spiritualnya.
“Dari sini, menjadi sangat jelas bahwa Tuhan menginginkan saya untuk menjalani hidup sebagai pasangan-Nya,” kata Hayes.
Editor : Heny