MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar, Nursaidah Sirajuddin meminta agar para orang tua memperhatikan anak-anaknya dalam mengkonsumsi gula. Hal itu dikarenakan gula bisa berdampak buruk kepada kesehatan ginjal yang berujung cuci darah.
“Pertama tentu peran orang tua dalam memberikan pola asuh kepada anak-anaknya supaya tidak memberikan banyak makan kira-kira bisa merusak kesehatan ya. Artinya pemilihan makanan dan minuman banyak mengandung gula itu harus kita (kurangi) mulai dari keluarga,” kata Nursaidah, Senin 30 September 2024.
Selain kepada orang tua, para guru, Pemda, BPOM dan pegiat media sosial juga harus mengedukasi anak-anak agar memilih makanan dan minuman yang sehat dan rendah gula.
“Juga di Sekolah harus mengedukasi supaya menjaga anak didiknya betul-betul menjaga kesehatannya ya, termasuk memilih makanan dan minuman yang sehat. Seluruh pihak lah,” ujarnya.
Dia menambahkan, para produsen dan pabrikan minuman dan makanan atau produknya bisa lebih mengedepankan kesehatan agar tetap aman dikonsumsi oleh anak-anak.
“Makanan kita di rumah juga demikian ya. Kalau misalnya terlalu banyak gula dan karbohidrat bisa menganggu kesehatan, jadi harus seimbang ya, protein hewani, nabati dan juga makan sayur dan buah. Itu yang harusnya banyak dikonsumsi, tapi kita sekarang terbalik ya, kita sekarang banyak makan gorengan, yang instan misalnya,” sebutnya.
Diketahui sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, penyebab banyaknya anak menjadi pasien cuci darah adalah karena makanan. Menurutnya, anak-anak sekarang banyak mengkonsumsi makanan dan minuman bergula tinggi.
“Ya, ini [karena] banyak anak-anak sekarang dikasih minum sama makan gulanya tinggi,” katanya usai kunjungan ke Gedung Sate, Bandung pada bulan Agustus 2024 lalu.
Dia menambahkan, kandungan gula yang tinggi pada makanan dapat memicu sejumlah penyakit kronis. Mulai dari gangguan ginjal, hati, stroke, hingga jantung.
Editor: Arus Ahmad