MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Universitas Hasanuddin meluncurkan kartu pintar (smart card) yang berbasis chip di ruang Senat Lantai 2 gedung Rektorat, Jumat (14/09/2018).
Smart card tersebut adalah produk hasil penelitian empat perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Konsorsium Smart Card Indonesia.
Keempat PTN itu adalah Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, dan Universitas Telkom.
Peluncuran kartu pintar ini dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, Direktur Riset Pengembangan Teknologi dan Industri Kemenristekdikti Dr Eng Hotmatua Daulay, dan wakil Konsorsium Smart Card Indonesia Dr Ir Aswhin Sasongko Sastrosubroto. Hadir pula puluhan mahasiswa dan dosen yang menyaksikan peluncuruan penggunaan kartu pintar tersebut.
Wakil Konsorsium Smart Card Indonesia, Aswhin Sasongko Sastrosubroto mengatakan, kartu pintar ini pertama kali digagas pada tahun 2016 oleh empat pergururuan tinggi bersama lima partner industri. Diantaranya PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti), PT Xirka Silicon, PT Aksara Matra, PT Inti Bangun Sejahtera, dan PT Versatile. Penelitian konsorsium ini kemudian didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Yang dikerjakan oleh kelompok penelitian ini pertama adalah mendesain chip semi konduktor. Saya kira ini penting sekali, sebab selama ini seluruh smart card di Indonesia chipnya berasal total dari luar negeri dan kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya. Ini pertama kali smart card dengan chipnya dibuat di Indonesia. Sehingga kita tahu persis apa yang ada di dalamnya,”ungkap Aswhin.
Prototipe smart card ini pertama kali diujicobakan di Politeknik Batam. Uji coba tersebut sukses dan kemudian diproduksi massal. Hingga hari peluncuruan di Unhas, kartu pintar telah dicetak sebanyak 70 ribu keping. Unhas sendiri kebagian 15 ribu kartu yang akan dibagikan langsung ke mahasiswa. (PM)
Editor: Ahmad