MAKASSAR, LINKSULSEL.COM– Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, menargetkan serapan Bulog terhadap produksi beras petani bisa naik hingga di atas 15 persen. Yang awalnya hanya 10 persen berdasarkan Peraturan Gubernur.
Sejauh ini, Sulsel menyuplai kebutuhan beras 27 provinsi di Indonesia. Karenanya, Nurdin Abdullah akan terus mendorong serapan Bulog lebih besar, bukan hanya 10 persen. Sulsel masih memiliki potensi. Ada daerah yang belum dilirik, diantaranya Luwu Raya.
“Orang Luwu Raya beli beras di Sidrap dan tantangan Bulog untuk membangun rice processing di Luwu Raya,” ujarnya, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Serap Gabah/Beras Petani (Sergap) Sulawesi Selatan dan Barat, di Baruga Lappo Ase, Makassar, Kamis 7 Februari 2019.
Tantangan yang ada saat ini, kata Nurdin Abdullah, petani kesulitan benih dan pupuk. Jika kebutuhan mereka bisa dipenuhi, maka petani akan dapat diajak untuk bekerja sama.
“Untuk Sulsel juga akan melakukan upaya mengadakan stok periode Februari – Mei ada 500 ribu hektare, akan dipanen 1 juta ton” sebutnya.
Sementara, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Dr Bachtiar, menuturkan, Sulsel mendukung ketahanan pangan. Bulog mempunyai peran mewujudkan ketahanan pangan dan Sulsel lumbung beras yang diandalkan di Indonesia.
“Kalau panen raya hasilnya bisa dua juta ton lebih,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kebijakan gubernur melalui Pergub minimal sepuluh persen 10 persen dari total produksi padi pada wilayah kerja Provinsi Sulsel untuk diserap oleh Perum Bulog. Rencana panen pada bulan Januari – Maret di Sulselbar 1.065.327 ton, Januari 13.849 hektare, Februari 92.932 hektare dan Maret 106.284 hektare.
“Target pengadaan Divre Sulselbar untuk triwulan pertama 2019 sebanyak 224.423 ton,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, mengapresiasi sebagai wadah evaluasi sekaligus upaya khusus percepatan Sergap Tahun 2019.
“Semoga forum ini kesepakatan agar mencapai target untuk wilayah Sulsel, Sulbar dan Sultra,” harapnya.
Editor: Ahmad