MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Gedung baru Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan telah diresmikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Jumat 1 Februari 2019.
Gedung yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Makassar itu telah mengalami pemugaran kurang lebih selama 3 tahun. Gedung BI Sulsel mengalami banyak perubahan interior baik bagian dalam gedung maupun bagian luar gedung.
Hadir dalam acara peresmian, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Staf Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu, Anggota DPR RI Komisi 11, Amir Uskara, Ketua DPRD Sulsel, HM Roem, Bupati Maros, Hatta Rahman dan Staf Ahli Wali Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan.
Mengawali sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa peresmian gedung baru yang dilakukan hari ini tidak sebatas fisik saja, tetapi juga secara substansial.
“Peresmian ini sebagai bukti bahwa BI Sulsel berperan aktif menjadi koordinator untuk wilayah perwakilan timur Indonesia dan diharapkan berperan lebih guna menunjang perekonomian negara,” kata Perry.
Perry menjelaskan, Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulsel tetap bertahan dari tekanan global di tahun 2019 ini. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan, hal itu bisa terwujud jika sinergitas tetap terjaga seperti yang terjadi di tahun 2018 lalu.
“Dengan tantangan yang dihadapi cukup besar, namun dapat dilalui berkat sinergitas antara berbagai stakeholder,” tutur Perry.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi 5-5,4 persen dengan titik tengahnya 5,2 persen. Hal ini didukung oleh pertumbuhan domestik yang cukup kuat, konsumsi maupun investasi. Inflasi akhir tahun dapat di bawah 3,5 persen. Nilai tukar saat ini di bawah Rp14.000 per dollar.
“Kami melihat bahwa nilai tukar ke depan akan bergerak stabil dan akan cenderung menguat,” tegasnya.
Hal ini terjadi karena sejumlah faktor. Pertama arus modal asing cukup baik. Triwulan empat tahun lalu dalam bentuk port polio baik di obligasi pemerintah saham, maupun aset keuangan lain berjumlah sekitar US$12 miliar, sehingga cadangan devisa naik.
“Khusus untuk Sulsel, potensi ekonominya sangat baik, posisi strategisnya sangat baik, ini bisa diperkuat dengan ekonomi yang tumbuh 7,2 (persen) tahun lalu,” ujarnya.
Editor: Ahmad