MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- PDAM Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan menurunkan 2 pompa tambahan untuk mengatasi air baku di Bendungan Lekopancing, Kabupaten Maros, yang mulai menipis. Pompa air tersebut rencananya dipasang pekan depan.
“Kita sudah antisipasi dengan menurunkan 2 pompa supresi di Sungai Moncongloe dan pada tanggal 27 Juni sudah mulai beroperasi,” kata Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar, Kamis 26 September 2024.
Beni mengatakan, pompa tersebut bisa menambah suplai air baku yang kekurangan dari Lekopancing. Dia berharap langkah ini bisa membuat suplai air yang menurun akibat air baku yang berkurang bisa kembali normal.
“Itu pun kita masih berusaha back up masyarakat yang kekurangan yang tidak dapat air kita back up dengan mobil tangki. Sudah berjalan, tapi permintaan masyarakat juga belum banyak kok,” ujarnya.
Dia menambahkan, PDAM Makassar juga sudah menyiapkan solusi jangka panjang mengatasi persoalan air di Makassar. Instalasi air minum yang baru tengah dibangun.
“Kita mau bangun instalasi air minum yang baru di timur kota. Ini sudah mulai kita lakukan giat kerja sama dengan pihak swasta, mudah-mudahan tahun ini bisa terbangun,” ujarnya.
Menurut Beni, kehadiran instalasi air minum baru ini bisa menambah kapasitas debit air ke rumah pelanggan.
“Kalau sudah terbangun (instalasi air minum yang baru), kan kapasitasnya besar 500 LPS (liter per detik),” tambah Beni.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas PDAM Makassar Idris Tahir mengatakan pemasangan pompa di Sungai Moncongloe, Nipa-nipa sedang disiapkan. Langkah ini kerap dilakukan ketika air baku mengalami penurunan.
“Saat ini dalam tahap persiapan untuk mengambil tambahan air baku pada Sungai Moncongloe seperti tahun-tahun sebelumnya jika musim kemarau telah tiba,” jelas Idris.
Sebelumnya diberitakan, air baku PDAM Makassar di Bendungan Lekopancing Maros bekurang imbas musim kemarau. Hujan di wilayah itu dilaporkan sudah jarang terjadi.
“Kalau penyebabnya pasti karena curah hujan di hulu hampir tidak ada, sehingga persediaan air di bendungan menjadi berkurang,” ungkap Idris.
Editor: Arus Ahmad