• Begini Makna Hari Ibu Bagi Askar
    Oleh | Sabtu, 22 Desember 2018 | 07:54 WITA

    MAKASSAR, LINKSULSEL.COM- Hari ini, Sabtu 22 Desember 2018 kembali kita memeringati Hari Ibu nasional. Peringatan hari ibu tentunya memiliki makna yang mendalam bagi seluruh anak manusia di muka bumi ini. Seperti yang diungkapkan oleh Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Makassar dari Partai Perindo, Askar.

    Menurut Askar, ibu adalah malaikat yang berwujud manusia. Pasalnya, tanpa ibu maka tidak ada cerita sejarah yang panjang tentang manusia dan peradabannya. Ia mencontohkan Rasulullah Muhammad SAW yang diutus oleh Allah ke muka bumi yang membawa cahaya peradaban dunia melalui Alquran lahir dari rahim Ibu yaitu Sitti Aminah.

    “Demikian pula seluruh nabi-nabi, para tabiin tabi tabiin, para ilmuwan, para filosof dan para aktifis yang membuat cerita sejarah bagi peradaban manusia, indahnya Eropa, canggihnya Amerika dan majunya China semua lahir dari tangan-tangan manusia kreatif yang berfikiran maju untuk mewujudkan peraban manusia yang hebat,” ungkap Askar.

    Lanjut Askar, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang fenomenal, Lee Kwang Yuu yang mengubah Singapura menjadi maju dan modern , Napoleon Bonaparte singa daratan Eropa yang menguasai Eropa dan ditakuti oleh lawan dan kawannya juga lahir dari rahim seorang ibu, demikian pula BJ Habibie yang menemukan rumus keseimbangan pesawat dan membuat Industri pesawat yang disebut Dirgantara, tokoh dunia yang dikagumi oleh dunia juga lahir dari rahim seorang ibu.

    “Bahkan dalam kajian genetik disebutkan bahwa pembawa kecerdasan otak anak adalah ibunya, dalam kajian akhlak ibu disebutkan sebagai madrasah awal dari anak-anaknya,” imbuh mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Makassar ini.

    Peran sentral ibu, Askar mengungkapkan, memang harus dan pantas dihargai dan diperingati karena dengan memperingati hari ibu berarti kita memperingati hari lahir kita, hari kemajuan kita dan hari lahirnya peradaban manusia.

    “Kata hadist Rasulullah SAW , kepada siapa kita berbakti sesama manusia, beliau mengatakan ibumu, ibumu, ibumu sebanyak tiga kali baru bapakmu, satu banding tiga begitu mulianya kedudukan sang Ibu, kenapa demikian ? Karena ibulah yang mengandung, melahirkan, dan menyusukan kita, tiga pekerjaan atau kondisi dimana laki-laki tidak dikarunia kesanggupan oleh Allah SWT, olehnya itu mariki semua yang masih punya ibu sayangi ibu sebagai mana dia menyayangi kita sewaktu kecil, jaga dan rawat ibu dengan sepenuh hati agar kelak hidup kita berberkah,” tutup Askar.

    Ahmad Rusli